Dilansirdari Ensiklopedia, manfaat pembagian peran dalam kelompok membuat kegiatan menjadi lebih cepat selesai. Setelah menemukan jawaban atas soal/pertanyaan yang kamu punya, jangan lupa untuk berbagi dengan yang lainnya ya. TANGGAL 8 Maret lalu diperingati sebagai hari Perempuan Internasional. Pada momen tersebut, perempuan menyuarakan berbagai permasalahan yang dialami perempuan, salah satunya mengenai kesetaraan gender. Kesetaraan gender sampai hari ini belum bisa diwujudkan secara penuh, termasuk di Indonesia. Di masyarakat kita, permasalahan kesetaraan gender masih kompleks, salah satunya mengenai peran gender yang kaku. Pembagian peran gender yang kaku menimbulkan ketimpangan dan telah diwariskan secara turun-temurun. Perempuan dianggap memiliki tugas utama diranah domestik sedangkan laki-laki dianggap memiliki tugas utama di ranah pubik. Pembagian peran ini sangat kaku sehingga dianggap sebagai kewajiban masing-masing. Padahal sebenarnya, sifat dari peran gender adalah fleksibel dan dapat dipertukarkan. Pembagian peran gender yang kaku menimbulkan berbagai dampak, terutama pada perempuan. Salah satu dampak yang dirasakan yaitu adanya beban peran ganda. Di masyarakat sekarang, telah banyak perempuan yang memutuskan untuk bekerja di ranah publik. Namun sayangnya, peran perempuan di ranah publik tidak lantas membebaskannya dari peran domestik, hal ini tetap menjadi “kewajiban” hanya pada perempuan. Peran domestik dan pengasuhan tidak lantas bergeser menjadi kewajiban bersama dengan laki-laki. Pada perempuan, kewajiban pekerjaan domestik dianggap sebagai hal yang utama, sedangkan pekerjaan ranah publik adalah pekerjaan sekunder. Padahal, bekerja tidak hanya berkaitan dengan penghasilan, lebih dari itu bekerja sebagai media untuk mengaktualisasikan diri dan menebar manfaat untuk manusia lainnya. Perempuan adalah setengah dari masyarakat Indonesia, jika perempuan turut mengambil peran penting dalam ranah publik, maka upaya pembangunan dapat berjalan dengan maksimal. Beban peran ganda pada perempuan, yang mana ia bekerja di ranah publik sekaligus domestik menimbulkan berbagai dampak pada perempuan. Dalam pekerjaan, perempuan kemudian tidak memiliki waktu banyak untuk mengembangkan karir, hal ini dikarenakan tugas domestik menanti untuk dijamah setelah pulang dari tempat bekerja. Dalam tugas pengasuhan, banyak dari perempuan yang bekerja kemudian merasa bersalah karena hanya memiliki waktu sedikit untuk bersama dengan anak-anaknya. Hal ini dikarenakan anggapan bahwa tugas pengasuhan yang utama adalah pada seorang perempuan. Padahal faktanya, seorang anak membutuhkan pengasuhan yang seimbang dari seorang ayah dan ibu untuk dapat berkembang dengan baik. Belum lagi, stigma dari masyarakat sekitar mengenai perempuan pekerja yang seringkali dianggap lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan dengan keluarga. Beberapa hal tersebut mengakibatkan banyak perempuan merasa dilema dan mengalami tekanan secara psikologis. Pembagian peran gender yang kaku dapat kita lihat tidak membawa banyak kebermanfaatan untuk kehidupan. Pembagian peran seharusnya dilaksanakan dengan fleksibel dan melalui kesepakatan bersama. Perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk menentukan pilihan dan mengaktualisasikan diri. Pada momen peringatan hari perempuan ini, kita dapat berefleksi bersama mengenai berbagai permasalahan pada perempuan yang tak kunjung selesai dikarenakan budaya patriarki dan sistem yang ada. ila *Penulis merupakan mahasiswa Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta
5Manfaat Memberi Anak Tugas Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga. Meningkatkan rasa percaya diri. Mengajarkan pentingnya menyelesaikan sesuatu yang sudah dimulai. Mengajarkan kebersihan dan keteraturan. Mengajarkan anak pentingnya membantu orang lain. Membangun ikatan kedekatan yang makin kuat.
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Laut? Mungkin anda pernah mendengar kata Laut? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, manfaat, macam, kedalaman, pembagian, arus dan peran. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Laut Laut ialah gabungan air asin yang sangat banyak dan luas dipermukaan bumi dan berkaitan dengan samudera, memisahkan dan mengaitkan suatu benua dengan benua lain dan pulau dengan pulau lain. Air laut terdiri dari gabungan 96,5% air murni dan 3,5% materiel lainnya misalnya garam, gas tercampur, bahan organik dan elemen tidak tercampur. Sifat fisis utama air laut ditetapkan oleh 96,5% air murni. Akan tetapi, air laut di dunia mempunyai kadar garam yang berbeda. Air laut yang paling tawar yakni di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothania, selain itu juga bagian dari laut Baltik. Sementara yang mempunyai air laut yang paling asin berada di Laut Merah. Ciri-Ciri Laut Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri air laut yaitu Warna Air Laut Biru karena refleksi, hijau endapan atau lumpur, merah karena makhluk hidup kecil warna merah. Suhu Air Laut Suhu air permukaan kedalaman di perairan di Indonesia umumnya berkisar antara 28-30oC. Faktor meteorologi yang berperan disini yaitu, curah hujan, penguapan, kedalam udara, kecepatan angin dan intensitas radiasi matahari. Kadar Garam Air Laut Jumlah berat semua garam dalam gram yang terlarut dalam satu liter air. Sebaran salinitas dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan, aliran sungai. Kadar garam minimum bersumber dari kutub Utara yang tenggelam kemudian menyebar sampai ke khatulistiwa. Arus Laut Gerakan aliran air laut dari tempat ketempat lain dengan arah yang menetap dan teratur. Penyebab tejadi arus laut a Peristiwa pasang dan surut air laut karena gaya tarik bulan dan matahari, b Adanya angin yang arahnya tetap, c Perbedaan tinggi rendahnya permukaan air laut, d Perbedaan kadar garam air laut, e Adanya rintangan yang berupa daratan. Manfaat Laut Berikut ini terdapat beberapa manfaat laut, yakni sebagai berikut Menjadi lokasi wisata dan fasilitas hiburan Menjadi pembangkit listrik Menjadi lokasi hidup beragam jenis sumber makanan Menjadi lokasi eksistensi barang tambang Menjadi lintasan transportasi air Menjadi salah satu lokasi menyimpan persediaan air Menjadi objek pengkajian dan peningkatan Menjadi lokasi pencaharian para nelayan Meresap karbon diokasida Menjadi pengatur iklim dunia Macam-Macam Laut Berikut ini terdapat beberapa macam-macam laut, yakni sebagai berikut 1. Berdasarkan Proses Terjadinya Berdasarkan proses terjadinya, terdapat 3 macam bagian, antara lain Laut Transgresi Laut Transgresi ialah laut yang terjadi karena terdapat transformasi permukaan laut secara positif. Contoh laut transgresi misalnya Laut Jawa, Laut Arafuru dan Laut Utara. Laut Ingresi Laut Ingresi ialah laut yang terjadi karena terdapat penyusutan tanah di dasar laut, sehingga laut tersebut sering juga disebut dengan laut tanah turun. Contoh lubuk laut yaitu lubuk Sulu, Lubuk Sulawesi dan Lubuk Karibi. Laut Regresi Laut Regresi ialah jenis laut yang menyusut. Menyusut tersebut terjadi karena terdapat pengendapan oleh batuan misalnya pasir, lumpur dan lainnya yang dibawa oleh sungai yang hilir di laut tersebut. 2. Berdasarkan Letaknya Berdasarkan letaknya, terdapat 3 macam bagian, antara lain Laut Tepi Laut Tepi ialah laut yang berlokasi di tepi benua dan seolah terputus dari samudera luas oleh daratan pulau ataupun jazirah. Contoh laut tepi ialah Laut Cina Selatan diputuskan oleh kepulauan Indonesia dan Kepulauan Filipina. Laut Pertengahan Laut Pertengahan ialah laut yang berlokasi diantara benua-benua. Lautnya dalam dan mempunyai rangkain pulau-pulau. Contoh laut tengah ialah benua Afrika-Asia dan Eropa. Laut Pedalaman Laut pedalaman ialah laut yang dekat semuanya disekitar daratan. Contoh laut pedalaman ialah Laut Hitam. 3. Berdasarkan Kedalamannya Berdasarkan kedalamannya, terdapat 4 macam bagian, antara lain Zona Lithoral Zona Lithoral ialah kawasan pantai ataupun pesisir. Pada kawasan tersebut, pada saat air pasang akan terendam air dan pada saat air surut kan berganti menjadi daratan. Zona Neritic Zona Neritic ialah baris batas kawasan pasang surut sampai kedalaman 150 m. Zona Bathyal Zona Bathyal ialah kawasan laut yang mempunyai kedalaman sekitar 150 sampai 1800 m. Zona Abysal Zona Abysal ialah kawasan laut yang mempunyai kedalaman lebih dari 1800 m. Kedalaman Laut Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah zona yaitu zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal lihat pada gambar Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang-surut. Zona Neritic wilayah laut dangkal, yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka dan laut-laut di sekitar kepulauan Riau. Zona Bathyal wilayah laut dalam, adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic. Zone Abyssal wilayah laut sangat dalam, yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman di atas 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang dapat hidup di wilayah ini sangat terbatas Pembagian wilayah perairan laut di Indonesia Berikut adalah Batas Laut Nusantara, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusive ZEE, yaitu Batas Laut Teritorial yaitu batas kedaulatan penuh negara Indonesia artinya negara-negara lain tidak diperbolehkanmemasuki wilayah ini tanpa izin negara kitaBatas Laut Teritorial ini ditarik sejauh 12 mil laut dari garis pantai yang terjauh menjorok ke laut 1 mil laut = 1,852 km. Landas Kontinen Continental Shelf adalah bagian dari benua yang terendam oleh air lautBatas Landas Kontinen diukur dari garis dasar ke arah luar paling jauh 200 mil laut Zona Ekonomi Eksklusif ZEE adalah daerah-daerah yang berbatasan dengan laut bebas seperti sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau Sumatera yang berbatasan dengan Samudera Hindia atau Maluku Utara yang berbatasan dengan Samudera Pasifik ZEE diukur sejauh 200 mil laut dari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut garis dasar Arus Laut Berikut ini adalah beberapa arus yang perlu kita ketahui yaitu Arus Teluk Gulfstream, merupakan arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas. Arus khatulistiwa utara ditambah dengan sebagian arus khatulistiwa selatan semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat Floridasebagai Arus Florida. Arus Florida yang segera bercampur dengan Arus Antillen merupakan arus besar yang mengalir di sepanjang pantai timur Amerika Serikat ke arah Timur. Arus inilah yang disebut arus teluk sebab sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko. Arus Labrador, berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya membawa “gunung es” yang ikut dihanyutkan. Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara. Peranan Laut Bagi Kehidupan Manusia Berikut ini adalah beberapa manfaat laut bagi kehidupan manusia antara lain Transportasi Perikanan Pertambangan Bahan baku obat-obata Energi Rekreasi dan Pariwisata Pendidikan dan penelitian Konservasi alam/melindungi dan melestarikan lingkungan alam laut Pertahanan keamanan. Demikian Penjelasan Materi Tentang Laut Adalah Pengertian, Ciri, Manfaat, Macam, Kedalaman, Pembagian, Arus dan Peran Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi. Untukpenjelasan lebih lengkapnya adalah sebagai berikut: 1. Metode Folio Satu Halaman. Manfaat cara membuat buku kas umum folio satu halaman ini akan lebih terasa untuk usaha kecil. Karena pada metode folio satu halaman ini akan mencatatkan transaksi debet dan kredit pada satu halaman saja. Biasanya kolom yang ada pada metode ini adalah:
Mitigasi adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Tujuan, Jenis, Strategi, Manfaat & Kegiatan – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Mitigasi yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, tujuan, jenis, strategi, manfaat dan kegiatan, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Mitigasi Secara umum Mitigasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dan menghapus kerugian dan korban yang mungkin terjadi akibat bencana yaitu dengan cara membuat persiapan sebelum terjadinya bencana. Ada beberapa pendapat para ahli dan peraturan yang mengungkapkan pengertian tentang mitigasi, terdiri atas Mitigasi penjinakan adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi dan memperkecil akibat-akibat yang ditimbulkan oleh bencana, yang meliputi kesiapsiagaan serta penyiapan kesiapan fisik, kewaspadaan dan kemampuan mobilisasi Depdagri, 2003. Mitigasi adalah tindakan-tindakan untuk mengurangi atau meminimalkan dampak dari suatu bencana terhadap masyarakat DKP, 2004. Mitigasi penjinakan upaya atau kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana alam atau buatan manusia bagi bangsa atau masyarakat Carter, 1992. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Mitigasi di sebagai upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana, Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. UU No 24 Tahun 2007, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 9PP No 21 Tahun 2008, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 6. Mitigasi dilakukan untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. UU No 24 Tahun 2007 Pasal 47 ayat 1. Mitigasi bencana dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. PP No 21 Tahun 2008 Pasal 20 ayat 1 baik bencana alam, bencana ulah manusia maupun gabungan dari keduanya dalam suatu negara atau masyarakat. Dalam konteks bencana, dikenal dua macam yaitu 1 bencana alam yang merupakan suatu serangkaian peristiwa bencana yang disebabkan oleh faktor alam, yaitu berupa gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan tanah longsor, dll. 2 bencana sosial merupakan suatu bencana yang diakibatkan oleh manusia, seperti konflik sosial, penyakit masyarakat dan teror. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Abrasi adalah Dapat disimpulkan bahwa mitigasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk meminimalisirkan dampak maupun kerugian dari suatu bencana Tujuan Mitigasi Bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja serta dapat menimbulkan kerugian dan korban bagi manusia. Seperti yang telah disebutkan pada penjelasan arti mitigasi di atas, tujuan utama dari mitigasi ialah untuk mengurangi risiko dan dampak bencana. Adapun beberapa tujuan mitigasi ialah sebagai berikut Menimalisir risiko dan dampak yang mungkin terjadi karena suatu bencana, seperti korban jiwa “kematian”, kerugian ekonomi dan kerusakan sumber daya alam. Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam membuat perencanaan pembangunan di suatu tempat. Membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi risiko dan dampak bencana. Jenis-Jenis Mitigasi Secara umum, mitigasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non-struktural, mengacu pada mitigasi diatas adapun jenis-jenis mitigasi ialah sebagai berikut 1. Mitigasi Struktural Mitigasi struktural adalah upaya untuk meminimalkan bencana yang dilakukan melalui pembangunan berbagai prasarana fisik dan menggunakan pendekatan teknologi, seperti pembuatan kanal khusus untuk pencegahan banjir, alat pendeteksi aktivitas gunung berapi, bangunan yang bersifat tahan gempa, ataupun Early Warning System yang digunakan untuk memprediksi terjadinya gelombang tsunami. Mitigasi struktural adalah upaya untuk mengurangi kerentanan vulnerability terhadap bencana dengan cara rekayasa teknis bangunan tahan bencana. Bangunan tahan bencana adalah bangunan dengan struktur yang direncanakan sedemikian rupa sehingga bangunan tersebut mampu bertahan atau mengalami kerusakan , beberapa contoh penggunaan teknologi misalnya Pembangunan kanal khusus untuk mencegah banjir. Penggunaan alat deteksi aktivitas gunung berapi. Membuat struktur bangunan yang tahan gempa. Penggunaan sistem peringatan dini untuk memperkirakan kemungkinan adanya gelombang tsunami. Mitigasi struktural ini lebih mengedepankan tindakan mengurangi kerentanan terhadap bencana, yaitu dengan cara melakukan rekayasa bangunan yang tahan terhadap bencana. Dengan begitu maka struktur bangunan dapat bertahan dalam menghadapi bencana atau hanya mengalami kerusakan yang tidak membahayakan manusia. 2. Mitigasi Non-Struktural Mitigasi non-struktural adalah upaya mengurangi dampak bencana selain dari upaya tersebut di atas. Bisa dalam lingkup upaya pembuatan kebijakan seperti pembuatan suatu peraturan. Undang-Undang Penanggulangan Bencana UU PB adalah upaya non-struktural di bidang kebijakan dari mitigasi ini. Kebijakan non struktural meliputi legislasi, perencanaan wilayah, dan asuransi. Kebijakan non struktural lebih berkaitan dengan kebijakan yang bertujuan untuk menghindari risiko yang tidak perlu dan merusak. tentu, sebelum perlu dilakukan identifikasi risiko terlebih dahulu. Penilaian risiko fisik meliputi proses identifikasi dan evaluasi tentang kemungkinan terjadinya bencana dan dampak yang mungkin ditimbulkannya. Kebijakan mitigasi baik yang bersifat struktural maupun yang bersifat non struktural harus saling mendukung antara satu dengan yang lainnya. Pemanfaatan teknologi untuk memprediksi, mengantisipasi dan mengurangi risiko terjadinya suatu bencana harus diimbangi dengan penciptaan dan penegakan perangkat peraturan yang memadai yang didukung oleh rencana tata ruang yang sesuai. Teknologi yang digunakan untuk memprediksi, mengantisipasi dan mengurangi risiko terjadinya suatu bencana pun harus diusahakan agar tidak mengganggu keseimbangan lingkungan di masa depan, beberapa contoh mitigasi non-struktural ialah Larangan membuang sampah ke selokan atau sungai. Mengatur tata ruang kota. Mengatur kapasitas pembangunan masyarakat. Intinya mitigasi non-struktural ini lebih berhubungan dengan pembuatan kebijakan dan peraturan yang tujuannya untuk mencegah terjadinya risiko bencana. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Penjelasan Bencana Alam Beserta Akibat Yang Ditimbulkan Strategi Mitigasi Strategi mitigasi bencana banjir secara umum dapat dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu 1. Upaya Mitigasi Non Struktural Terdiri atas Pembentukan “Kelompok Kerja” POKJA yang beranggotakan dinas instansi terkait diketuai Dinas Pengairan/Sumber Daya Air di tingkat kabupaten/kota sebagai dari Satuan Pelaksana SATLAK untuk melaksanakan dan menetapkan pembagian peran dan kerja atas upaya‐upaya nonfisik penanganan mitigasi bencana banjir diantara anggota POKJA dan SATLAK, diantaranya inspkesi, pengamatan dan penelusuran atas prasarana dan sarana pengendalian banjir yang ada dan langkah yang akan diuraikan pada uraian Merekomendasikan upaya perbaikan atas prasarana dan sarana pengendalian banjir sehingga dapat berfungsi sebagaimana Memonitor dan mengevaluasi data curah hujan, banjir, daerah genangan dan informasi lain yang diperlukan untuk meramalkan kejadian banjir, daerah yang diidentifikasi terkena banjir serta daerah yang rawan Menyiapkan peta daerah rawan banjir dilengkapi dengan plotting rute pengungsian, lokasi pengungsian sementara, lokasi POSKO, dan lokasi pos pengamat debit banjir/ ketinggian muka air banjir di sungai penyebab Mengecek dan menguji sarana sistem peringatan dini yang ada dan mengambil langkah‐langkah untuk memeliharanya dan membentuknya jika belum tersedia dengan sarana yang paling sederhana Melaksanakan perencanaan logistik dan penyediaan dana, peralatan dan material yang diperlukan untuk kegiatan/upaya tanggap darurat, diantaranya dana persediaan tanggap darurat; persediaan bahan pangan dan air minum; peralatan penangulangan misalnya movable pump, dumb truck, dll; material penanggulangan misalnya kantong pasir, terucuk kayu/bambu, dll; dan peralatan penyelamatan seperti perahu karet, pelampung, dll. Perencanaan dan penyiapan SOP Standard Operation Procedure/Prosedur Operasi Standar untuk kegiatan/tahap tanggap darurat yang melibatkan semua anggota SATKORLAK, SATLAK dan POSKO diantaranya identifikasi daerah rawan banjir, identifikasi rute evakuasi, penyediaan peralatan evekuasi alat transportasi, perahu,dll, identifikasi dan penyiapan tempat pengungsian sementara seperti peralatan sanitasi mobile, penyediaan air minum, bahan pangan, peralatan daput umum, obat‐obatan dan tenda darurat. Pelaksanaan Sistem Informasi Banjir, dengan diseminasi langsung kepada masyarakat dan penerbitan press release/penjelasan kepada press dan penyebar luasan informasi tentang banjir melalui media masa cetak maupun elektronik yaitu station TV dan station Melaksanakan pelatihan evakuasi untuk mengecek kesiapan masyarakat SATLAK dan peralatan evakuasi, dan kesiapan tempat pengungsian sementara beserta Mengadakan rapat‐rapat koordinasi di tingkat BAKORNAS, SATKORLAK, SATLAK, dan POKJA Antar Dinas/instansi untuk menentukan beberapa tingkat dari resiko bencana banjir berikut konsekuensinya dan pembagian peran diantara instansi yang terkait, serta pengenalan/ diseminasi kepada seluruh anggota SATKORLAK, SATLAK, dan POSKO atas SOP dalam kondisi darurat dan untuk menyepakati format dan prosedur arus informasi/laporan. Membentuk jaringan lintas instansi/sektor dan LSM yang bergerak dibidang kepedulian terhadap bencana serta dengan media masa baik cetak maupun elektronik stasion TV dan radio untuk mengadakan kempanye peduli bencana kepada masyarakat termasuk penyaluran informasi tentang bencana banjir Melaksanakan pendidikan masyarakat atas pemetaan ancaman banjir dan resiko yang terkait serta pengunaan material bangunan yang tahan air/banjir. 2. Upaya Mitigasi Struktural Terdiri atas Pembangunan tembok penahan dan tanggul disepanjang sungai, tembok laut sepanjang pantai yang rawan badai atau tsunami akan sangat membantu untuk mengurangi bencana banjir pada tingkat debit banjir yang Pengaturan kecepatan aliran dan debit air permukaan dari daerah hulu sangat membantu mengurangi terjadinya bencana Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk mengatur kecepatan air dan debit aliran air masuk kedalam sistem pengaliran diantaranya adalah dengan reboisasi dan pembangunan sistem peresapan serta pembangunan bendungan/waduk. Pengerukan sungai, pembuatan sudetan sungai baik secara saluran terbuka maupun tertutup atau terowongan dapat membantu mengurangi terjadinya banjir. 3. Peran serta Masyarakat Masyarakat baik sebagai individu maupun masyarakat secara keseluruhan dapat berperan secara signifikan dalam manajemen bencana banjir yang bertujuan untuk memitigasi dampak dari bencana banjir. Peranan dan tangungjawab masyarakat dapat dikategorikan dalam dua aspek yaitu aspek yaitu aspek penyebab dan aspek partisipasipatif. Aspek penyebab, jika beberapa peraturan yang sangat berpengaruh atas faktor ‐ faktor penyebab banjir dilaksanakan atau dipatuhi akan secara signifikan akan mengurangi besaran dampak bencana banjir, faktor‐faktor tersebut adalah Tidak membuang sampah/limbah padat ke sungai, saluran dan sistem drainase, Tidak membangun jembatan dan atau bangunan yang menghalangi atau mempersempit palung aliran sungai, Tidak tinggal dalam bantaran sungai Tidak menggunakan dataran retensi banjir untuk permukiman atau untuk hal‐ hal lain diluar rencana peruntukkannya Menghentikan penggundulan hutan di daerah tangkapan air, Menghentikan praktek pertanian dan penggunaan lahan yang bertentangan dengan kaidah‐kaidah konservasi air dan tanah, dan ikut mengendalikan laju urbanisasi dan pertumbuhan penduduk. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Efek Rumah Kaca adalah Aspek partisipatif, dalam hal ini partisipasi atau kontribusi dari masyarakat dapat mengurangi dampak bencana banjir yang akan diderita oleh masyarakat sendiri, partisipasi yang diharapkan mencakup Ikut serta dan aktif dalam latihan‐latihan gladi upaya mitigasi bencana banjir misalnya kampanye peduli bencana, latihan kesiapan penanggulangan banjir dan evakuasi, latihan peringatan dini banjir dan Ikut serta dan aktif dalam program desain & pembangunan rumah tahan banjir antara lain rumah tingkat, penggunaan material yang tahan air dan gerusan Ikut serta dalam pendidikan publik yang terkait dengan upaya mitigasi bencana Ikut serta dalam setiap tahapan konsultasi publik yang terkait dengan pembangunan prasarana pengendalian banjir dan upaya mitigasi bencana banjir. Melaksanakan pola dan waktu tanam yang mengadaptasi pola dan kondisi banjir setempat untuk mengurangi kerugian usaha dan lahan pertanian dari banjir dan mengadakan gotong-royong pembersihan saluran drainase yang ada di lingkungannya masing‐masing. Ada empat hal penting dalam mitigasi bencana, yaitu Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana, karena bermukim di daerah rawan Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan diri jika bencana Pengauran dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana. Manfaat Mitigasi Adapun manfaat mitigasi yang diantaranya yaitu Mengurangi resiko bencana bagi penduduk dalam bentuk korban jiwa, kerugian ekonomi dan kerusakan sumber daya alam. Menjadi landasan perencanaan pembangunan. Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menghadapi serta mengurangi dampak dan resiko bencana sehingga masyarakat dapat hidup aman. Kegiatan Dalam Mitigasi Bencana Berdasarkan siklus waktunya dalam penanganan bencana terdapat empat kategori yaitu sebelum bencana “mitigasi” saat terjadi bencana “perlindungan dan evakuasi” sesaat setelah bencana “pencarian dan penyelamatan”, pasca bencana “pemulihan”. Dari empat kategori penanganan bencana tersebut, kegiatan sebelum terjadinya bencana “mitigasi” dapat meminimalisir dampak bencana yang terjadi. Mengacu pada arti mitigasi adapun beberapa kegiatan dalam mitigasi ialah sebagai berikut Mengenalkan dan memantau risiko bencana. Merencanakan partisipasi penanggulangan bencana. Memberikan kesadaran bencana pada masyarakat. Melakukan upaya fisik, non-fisik, serta mengatur penanggulangan bencana. Mengidentifikasi dan pengenalan sumber ancanam bencana. Memantau pengelolaan sumber daya alam. Memantau penggunakan teknologi tinggi. Mengawasi pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan mitigasi bencana lainnya. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Reklamasi adalah Bagian terpenting dalam kegiatan mitigasi ialah pemahaman tentang sifat bencana karena setiap tempat memiliki berbagai tipe bahaya yang berbeda-beda. Misalnya beberapa negara sangat sering mengalami gempa bumi, sedangkan negara lainnya sangat rentan terhadap ancaman banjir. Sebagian besar negara-negara di dunia sangat rentan terhadap kombinasi beberapa bencana. Sehingga dibutuhkan pemahaman yang baik terhadap berbagai bahaya bencana tersebut yang merupakan tanggung jawab dari para ahli dan ilmuwan “hidrologi, seismologi, vulkanologi dan lainnya”. Demikianlah pembahasan mengenai Mitigasi adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Tujuan, Jenis, Strategi, Manfaat & Kegiatan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
PembagianKerja Reproduktif . Peran reproduktif adalah peran yang dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan dalam melakukan kegiatan yang terkait tugas kerumah tanggan. Peran ini bersifat rutin dan tidak diperhitungkan sebagai kerja produktif karena tidak dibayar (Hubeis 2010). Padadasarnya logika memberikan banyak manfaat bagi manusia dalam melakukan berbagai kegiatan. Adapun beberapa kegunaan dan manfaat logika adalah sebagai berikut: Melatih manusia agar dapat berpikir secara kritis, rasional, lurus, tertib, metodis, dan koheren. Melatih kemampuan manusia untuk berpikir secara cermat, abstrak, dan objektif. . 65 290 146 225 345 13 112 157

manfaat adanya pembagian peran adalah